Jumat, 07 Oktober 2016

budidaya padi organik



Sistem Budidaya Padi Organik

INDESTEKPA
(Instalasi Diseminasi Teknologi  Padi&Palawija)

Pertanian berbasis organik harus didukung sistem mix-Farming (pertanian terpadu) “ Zero Waste /  tidak ada yang tersisa dari tanaman dan tidak ada yang tersisa dari ternak.




sistem mix-Farming (pertanian terpadu / Integrasi padi ternak) “ Zero Waste

 Pertanian berbasis organik harus didukung
Farming Sistem  yang memanfaatkan limbah tanaman,ternak,rumah potong, ikan,daging /susu afkir yang dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang diproses dengan teknologi mikroba Pertanian berbasis organik harus didukung
Padi yang dibudidayakan dengan sistem tersebut akan dihasilkan beras yang layak / aman dikonsumsi, bersih bebas residu berbahaya  memenuhi ambang kesehatan ( Green Produk )





 
Metode pemupukan sekaligus mengembalikan kesuburan tanah

Beras Sehat..Tumbuk
Dibudidayakan dengan cara organik menggunakan metode LEISA (Low Eksternal Input Sustainable Agricultural) yang merupakan acuan standar pertanian organik standar CODEK SNI III.





                          


                                                                                  

 
pengelolaan kotoran padat dan cair


Kendala Pertanian Organik
  1. Ledakan Hama padi akibat kerusakan lingkungan
  2. Pestisida organik tidak sehebat pestisida kimia
  3. Kualitas beras tidak ideal karena terserang hama. Hama tidak mati seketika sehingga masih ada kesempatan untuk menyerang
  4. Sulit memproduksi dengan kualitas yang sesuai dengan selera konsumen..
Jika disortir harga pangan organik  akan  mahal dan tidak terjangkau.


Teknologi Mikroba sebagai solusi pemupukan dan pemulian kesubur tanah
Dampak dari penggunaan pupuk kimia dan pestisida adalah tanah pertanian menjadi rusak, sakit, dan boros pupuk. Keseimbangan alam terganggu banyak hama.
Mikroba sebagai pupuk/agensia hayati diperbanyak dengan metode kultur bakteri sesuai spesifikasinya. Mikroba bekerja menghasilkan enzim , masing masing bekerja secara spesifik yang dalam penerapannya dapat diformulasi sesuai kebutuhan. 

Kategori formulasi mikroba digolongkan : 

  1. Dekomposer yang berperan merombak jerami sisa panen dan kotoran ternak menjadi kompos lebih cepat.
  2. Denutrisi yang berperan mengurai pupuk organik menjadi unsur yang tersedia sehingga siap diserap tanaman.
  3. Grow promotor yang menghasilkan fitohormon alami pengatur dan pemacu pertumbuhan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar