PETUNJUK
TEKNIS BUDIDAYA PADI ORGANIK
rumahkebonsemi.blogspot.com
I.
Pendahuluan
Penggunaan pupuk kimia&pestisida berdampak pada rusaknya tanah pertanian yang berakibat pada kesuburan menurun boros
pupuk dan lingkungan pertanian rusak sehingga menimbulkan gangguan hama. Hasil
panenan petani mengandung residu kimia berbahaya sehingga mengganggu kesehatan
jika dikonsomsi terus menerus.
Diperlukan penerapan &penyebarluasan
inovasi teknologi budidaya pertanian
yang ramah lingkungan Untuk menghasilkan
produk pangan yang aman dikonsumsi.
II.
Mengulang Cara Bercocok tanam Petani
Tempo Dulu
Merubah kebiasaan petani yang sudah
terlanjur menggunakan bahan kimia bukan perkara mudah. Intensifikasi memaksa
petani untuk membakar jerami dengan alasan radikasi untuk membasmi hama
penyakit. Sehingga sisa jerami yang tidak dikembalikan kesawah selama bertahun
tahun mengakibatkan kesuburan alami menurun akibat hilangnya tempat hidup yang
nyaman bagi kehidupan mikroba penyubur tanah.
Penggunaan pestisida Carbofuran telah membunuh secara masal kehidupan
ikan, cacing dan predator tanah sehingga saat ini hama tanaman tumbuh menjadi pengganggu tanaman padi. Disamping pengomposan jerami
diperlukan tambahan biomasa dari pupuk kandang dan kompos.
PETUNJUK
TEKNIS BUDIDAYA PADI ORGANIK
rumahkebonsemi.blogspot.com
I.
Pendahuluan
Penggunaan pupuk kimia&pestisida berdampak pada rusaknya tanah pertanian yang berakibat pada kesuburan menurun boros
pupuk dan lingkungan pertanian rusak sehingga menimbulkan gangguan hama. Hasil
panenan petani mengandung residu kimia berbahaya sehingga mengganggu kesehatan
jika dikonsomsi terus menerus.
Diperlukan penerapan &penyebarluasan
inovasi teknologi budidaya pertanian
yang ramah lingkungan Untuk menghasilkan
produk pangan yang aman dikonsumsi.
II.
Mengulang Cara Bercocok tanam Petani
Tempo Dulu
Merubah kebiasaan petani yang sudah
terlanjur menggunakan bahan kimia bukan perkara mudah. Intensifikasi memaksa
petani untuk membakar jerami dengan alasan radikasi untuk membasmi hama
penyakit. Sehingga sisa jerami yang tidak dikembalikan kesawah selama bertahun
tahun mengakibatkan kesuburan alami menurun akibat hilangnya tempat hidup yang
nyaman bagi kehidupan mikroba penyubur tanah.
Penggunaan pestisida Carbofuran telah membunuh secara masal kehidupan
ikan, cacing dan predator tanah sehingga saat ini hama tanaman tumbuh menjadi pengganggu tanaman padi. Disamping pengomposan jerami
diperlukan tambahan biomasa dari pupuk kandang dan kompos.
III.
Teknologi Pemulian Kesuburan Tanah
Untuk mempercepat pemulihan kesuburan tanah diperlukan teknologi mikroba yang ditumbuhkan disawah dengan memanfaatkan
biomasa dari jerami padi dan kotoran hewan.
Mikroba diformulasikan berdasarkan
peranannya, koloni mikroba akan tumbuh dan berkembang yang mana masing-masing
bekerja secara spesifik sebagai mata rantai agen pengurai sisa mahluk hidup
dengan cara menghasilkan enzim.
-
Mikroba perombak : bermanfaat untuk mengomposkan
jerami dan biomasa lain dari kotoran hewan.
-
Mikroba pengurai : berperan mengurai kompos dan senyawa komplek lain (demineralisasi ) sehingga
menjadi unsur hara yang siap diserap tanaman.
-
Mikroba
grow promotor : enzim yang dihasilkan dapat memacu pertumbuhan tanaman.
IV.
Paket Teknologi Organik INDESTEKPA
Paket teknologi yang digunakan mengacu pada
standar pertanian organik III, metode
LEISA (Low External Input Suitenable
Agriculture ) . Merupakan metode pertanian berkelanjutan yang meminimalisir
penggunaan input saprodi external / an-organik
dengan lebih mengutamakan bahan organik. Metode ini relatif tidak
menurunkan produksi padi dan dapat
menghasilkan produk yang aman dikonsumsi dan memenuhi ambang kesehatan.
1. Pengomposan jerami padi setelah panen dengan starter
mikroba perombak Tricoderma yang dikombo
dengan mikroorganisme selulotik, ligno selulotik . Tricoderma memegang peran
penting disamping sebagai perombak
memiliki sifat antagonis terhadap mikroba patogen yang merugikan. Aplikasinya
sangat praktis tinggal dilarutkan dalam air kemudian dicipratkan diatas
tumpukan jerami. Biarkan teronggok sambil menunggu pengolahan lahan dan siap
ditanami kembali. Tebarkan setelah digaru.
2. Tebarkan
pupuk organik kotoran kambing atau sapi tiap 1000 meter paling tidak 5-10
karung, Lebih baik lagi tambahkan dolomid 2 karung. Petroganik granule pun
dapat digunakan mengingat harganya yang cukup murah Rp 20.000 / karung.
3. Tambahkan
Urea/NPK 5-15 kg tergantung kondisi. Untuk mengurai amoniak dan nitrogen
tebarkan 1 liter Bio Nb (nitrobacter, nitrosomonas). Untuk mengurai NPK
tebarkan azosprolium . Mikroba tersebut dapat membantu biosintesa nitrogen yang
dapat dimanfaatkan tanaman .
4. Semprotkan
POC Minagrow pada umur 10-20 HST untuk memacu pertumbuhan anakan. Semprotkan
POC Minascoor pada umur 60-70 HST
Pembatasan penggunaan pestisida. Penggunaan
pestisida dibatasi diutamakan menggunakan pestisida organik. Pestisida kimia digunakan dalam keadaan terpaksa jika
pestisida organik tidak mampu. Pestisida berbahaya yang berdampak residu
dilarang digunakan. Pestisida tersebut bersifat sistemik broat spectrum long
lasting period, dapat masuk kedalam jaringan tanaman dalam jangka panjang.
Pestisida Carbofuran racun tabur sistemik sangat dilarang penggunaannya.
Pestisida Scoor sistemik yang aplikasinya disemprotkan harus dihindari karena
berdampak residu pada beras. Pestisida kontak lebih aman terhadap produk karena
bersifat menempel, ada golongan pestisida yang akan terurai setelah 1 minggu.
Jika hanya menempel dikulit gabah maka otomatis akan terlepas setelah digiling.
V.
Paket Kemitraan Produksi Beras Sehat
Tumbuk
Petani yang ditunjuk menjadi mitra akan
mendapatkan :
1. Pembinaan
teknis dan jaminan pembelian hasil panen
2. Paket
saprodi pupuk hayati dan POC Minagrow / Minascoor
INDESTEKPA
Instalasi Diseminasi Teknologi Padi-Palawija
Ds. Kabekelan, kec. Prembun, kab. Kebumen, prov.
Jawa Tengah
Email : wasiat.sugianto@gmail.com,
FB : wasiat sugianto,
Web : www.rumahkebonsemi.com,
bog : rumahkebonsemi.blogspot.com
III.
Teknologi Pemulian Kesuburan Tanah
Untuk mempercepat pemulihan kesuburan tanah diperlukan teknologi mikroba yang ditumbuhkan disawah dengan memanfaatkan
biomasa dari jerami padi dan kotoran hewan.
Mikroba diformulasikan berdasarkan
peranannya, koloni mikroba akan tumbuh dan berkembang yang mana masing-masing
bekerja secara spesifik sebagai mata rantai agen pengurai sisa mahluk hidup
dengan cara menghasilkan enzim.
-
Mikroba perombak : bermanfaat untuk mengomposkan
jerami dan biomasa lain dari kotoran hewan.
-
Mikroba pengurai : berperan mengurai kompos dan senyawa komplek lain (demineralisasi ) sehingga
menjadi unsur hara yang siap diserap tanaman.
-
Mikroba
grow promotor : enzim yang dihasilkan dapat memacu pertumbuhan tanaman.
IV.
Paket Teknologi Organik INDESTEKPA
Paket teknologi yang digunakan mengacu pada
standar pertanian organik III, metode
LEISA (Low External Input Suitenable
Agriculture ) . Merupakan metode pertanian berkelanjutan yang meminimalisir
penggunaan input saprodi external / an-organik
dengan lebih mengutamakan bahan organik. Metode ini relatif tidak
menurunkan produksi padi dan dapat
menghasilkan produk yang aman dikonsumsi dan memenuhi ambang kesehatan.
1. Pengomposan jerami padi setelah panen dengan starter
mikroba perombak Tricoderma yang dikombo
dengan mikroorganisme selulotik, ligno selulotik . Tricoderma memegang peran
penting disamping sebagai perombak
memiliki sifat antagonis terhadap mikroba patogen yang merugikan. Aplikasinya
sangat praktis tinggal dilarutkan dalam air kemudian dicipratkan diatas
tumpukan jerami. Biarkan teronggok sambil menunggu pengolahan lahan dan siap
ditanami kembali. Tebarkan setelah digaru.
2. Tebarkan
pupuk organik kotoran kambing atau sapi tiap 1000 meter paling tidak 5-10
karung, Lebih baik lagi tambahkan dolomid 2 karung. Petroganik granule pun
dapat digunakan mengingat harganya yang cukup murah Rp 20.000 / karung.
3. Tambahkan
Urea/NPK 5-15 kg tergantung kondisi. Untuk mengurai amoniak dan nitrogen
tebarkan 1 liter Bio Nb (nitrobacter, nitrosomonas). Untuk mengurai NPK
tebarkan azosprolium . Mikroba tersebut dapat membantu biosintesa nitrogen yang
dapat dimanfaatkan tanaman .
4. Semprotkan
POC Minagrow pada umur 10-20 HST untuk memacu pertumbuhan anakan. Semprotkan
POC Minascoor pada umur 60-70 HST
Pembatasan penggunaan pestisida. Penggunaan
pestisida dibatasi diutamakan menggunakan pestisida organik. Pestisida kimia digunakan dalam keadaan terpaksa jika
pestisida organik tidak mampu. Pestisida berbahaya yang berdampak residu
dilarang digunakan. Pestisida tersebut bersifat sistemik broat spectrum long
lasting period, dapat masuk kedalam jaringan tanaman dalam jangka panjang.
Pestisida Carbofuran racun tabur sistemik sangat dilarang penggunaannya.
Pestisida Scoor sistemik yang aplikasinya disemprotkan harus dihindari karena
berdampak residu pada beras. Pestisida kontak lebih aman terhadap produk karena
bersifat menempel, ada golongan pestisida yang akan terurai setelah 1 minggu.
Jika hanya menempel dikulit gabah maka otomatis akan terlepas setelah digiling.
V.
Paket Kemitraan Produksi Beras Sehat
Tumbuk
Petani yang ditunjuk menjadi mitra akan
mendapatkan :
1. Pembinaan
teknis dan jaminan pembelian hasil panen
2. Paket
saprodi pupuk hayati dan POC Minagrow / Minascoor
INDESTEKPA
Instalasi Diseminasi Teknologi Padi-Palawija
Ds. Kabekelan, kec. Prembun, kab. Kebumen, prov.
Jawa Tengah
Email : wasiat.sugianto@gmail.com,
FB : wasiat sugianto,
Web : www.rumahkebonsemi.com,
bog : rumahkebonsemi.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar